INISUMEDANG.COM – Dalam rangka memeriahkan pesta kemerdekaan (17 Agustusan), sejumlah desa di wilayah Jatinangor menggelar hiburan perlombaan dan karnaval pembangunan, salah satunya di Desa Jatiroke. Meskipun demikian, tak semua desa melaksanakan itu karena alasan masih pandemi Covid 19.
Ketua Apdesi Jatinangor yang juga Kades Cikeruh Ii Jai mengatakan, surat edaran dibolehkannya karnaval sudah ada. Namun, tidak boleh menggunakan jalan nasional, melainkan jalan jalan desa dan gang RW.
“Kalau hiburan di tingkat RT RW seperti perlombaan ada. Karena itu kan sifatnya sederhana dan tidak mengundang orang luar,” katanya.
Pihak Apdesi Jatinangor pun masih menunggu rekomendasi dari Kecamatan dan Pemkab Sumedang apakah boleh menggelar karnaval apa tidak. Termasuk teknis pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus tingkat kecamatan Jatinangor.
“Belum ada arahan ke sana, kalau jumlah peserta upacara dibatasi, tidak dibadiri peserta dari siswa atau pelajar,” katanya.
Sementara itu, Kades Jatiroke Kecamatan Jatinangor Ulan Ruslan mengatakan pihak desa menyelenggarakan 17 Agustusan dengan karnaval pembangunan dan menyerahkan ke RW untuk menggelar hiburan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seperti pemeriksaan suhu tubuh terlebih dahulu dan memakai masker.
“Pemerintah desa sudah menganggarkan kegiatan 17 Agustus sebesar Rp25 juta untuk seluruh kegiatan. Adapun sisanya swadaya masyarakat dan pihak donatur,” katanya.
Pemerintah Desa Jatiroke pun menggelar kegiatan 17 Agustusan kebudayaan. Seperti seni degung dan ngaruat alam atau menjaga lingkungan di dekat kaki Gunung Geulis bekerja sama dengan BPD dan Forum Komunikasi Petani Gunung Geulis.