Mengenal Sejarah Kampus ITB Jatinangor, Fakultas dan Jurusannya

Kampus ITB Jatinangor
Kampus ITB Jatinangor (Istimewa)

INISUMEDANG.COM – Kampus ITB Jatinangor akan dikembangkan di lahan aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu ex-lahan Universitas Winayamukti (Unwim) di Jatinangor seluas kurang lebih 47 ha. Lahan membujur dari utara ke selatan dan berhadapan dengan Jalan Raya Bandung-Sumedang.

Sementara pada tahun 1980-an Jatinangor ditetapkan sebagai kota universitas dalam rangka strategi pengembangan kota-kota satelit Bandung Raya atau sekarang dikenal dengan Bandung Metropolitan.

Sehingga ide pembangunan kampus di Jatinangor didasari oleh kepadatan yang terjadi di Kampus utama ITB (Kampus Ganesha), dengan luas lahan 28,6 hektar. Selain itu Kampus Ganesha harus mampu menunjang aktivitas bagi 23.000 orang dosen, karyawan, dan para mahasiswa ITB. Angka tersebut melebihi kapasitas kampus yang semestinya, yakni 15.000 orang.

Permasalahan ini menjadi alasan tercetusnya konsep ITB multikampus, yakni pembangunan kampus baru dalam rangka mendukung berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas ITB dalam berkarya.

Ini Baca Juga :  Polda Jabar Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2024

Sedangkan dalam pengembangan kampus ini diawali dengan penandatanganan perjanjian kerjasama ITB dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam bidang Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia. Perjanjian tersebut ditandatangani pada 27 Januari 2010, kemudian diikuti oleh adendum pertama pada 31 Desember 2010 dan adendum kedua pada 18 Januari 2013. Sehingga pada 29 Agustus 2016, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menerima hibah barang daerah dari Pemerintah Daerah Jawa Barat.

Program Akademik

Secara umum program akademik yang direncanakan akan dikembangkan meliputi:

  1. Program Sarjana (S1)
  2. Penelitian Magister dan Doktoral
  3. Continuing Education
  4. Alih Jenjang
  5. Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
  6. Penelitian di Laboratorium Lapangan
  7. Program Sarjana (S1)
    Program studi yang relevan dengan bidang ilmu pengetahuan yang akan dikembangkan di Kampus ITB-Jatinangor di antaranya adalah sebagai berikut:
  • Bidang Kehutanan dan Bidang Pertanian
Ini Baca Juga :  Yayasan Al Ma'soem Gelar Peringatan Nuzulul Quran dan Pembukaan Haflah Hifdzil Quran ke-4

a. Fakultas Kehutanan dan Fakultas Pertanian dilebur ke Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati

b. Rekayasa Pertanian
c. Rekayasa Kehutanan
d. Rekayasa Hayati
e. Teknologi Pasca Panen

  • Bidang Lingkungan, Farmasi, Teknik Kimia dan Biologi (usulan prodi baru)

a. S1 Teknik Infrastruktur dan Lingkungan
b. S1 Bioengineering
c. S1 Food Technology

  • Bidang Teknik Sipil, Geodesi dan Geologi (usulan prodi baru)

a. S1 Teknik Sumber Daya Air
b. S1 Teknik Hidrografi
c. S1 Survey dan Pemetaan

  • Bidang Teknik Elektro & Informatika

a. S1 Teknik Informatika
b. S1 Sistem & Teknologi Informasi

  • Bidang Ekonomi dan Bidang Manajemen

a. Ekonomi Inovasi
b. Ekonomi Spasial
c. Tekno-ekonomi

  1. Program Pasca Sarjana (S2)
    Sedangkan untuk Program Magister yang akan dikembangkan di Kampus ITB-Jatinangor, meliputi:
Ini Baca Juga :  Pertama Dalam Sejarah, Mahasiswa Ma'soem University Hafal 15 Juz Al Quran

a. Magister Terapan Inderaja dan Sistem Informasi Geografis
b. Magister Teknik Air Tanah
c. Magister Terapan Arsitektur Lanskap

Mahasiswa yang mengambil program studi di Kampus Jatinangor akan menjalani Tahap Persiapan Bersama (TPB) selama satu tahun pertama di Kampus ITB Ganesha. Pada tahun kedua dan seterusnya, aktivitas perkuliahan baru dilakukan di Kampus ITB Jatinangor. Kampus ini juga mendukung aktivitas perkuliahan TPB bagi mahasiswa yang mengambil program studi di Kampus ITB Cirebon. Kemudian program studi yang dimaksud antara lain Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Kriya, dan Teknik Geofisika.

Selain program sarjana (S1), Kampus ITB Jatinangor juga memfasilitasi aktivitas perkuliahan bagi Program Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi, Arsitektur Lansekap, dan Teknik Metalurgi.