Karya Raden Machjar Angga Koesoemadinata
“Beliau tidak memasuki dunia universitas tetapi berhasil membuat karya yang luar biasa. Dan pada tahun 96 beliau berkesimpulan bahwa sebenernya ada sistem nada yang bisa mencakup nada-nada sunda dan juga nada-nada Barat. Sampai akhirnya beliau menciptakan 17 nada yakni Daminatilada,” tuturnya.
“Beliau juga diberi tugas oleh pemerintah Hindia – Belanda untuk mengajarkan lagu-lagu sunda di sekolah yang ada di Jawa Barat. Maka dari itu diciptakanlah Daminatilada, Sehingga bisa dinyanyikan dalam bahasa sunda dengan benar dan bisa dinikmati untuk orang-orang sunda,” tambahnya.
Tidak hanya pelog salendro, lanjut Prof. Dr. R. Prajatna Koesoemadinata, beliau juga pernah belajar gamelan dari sang paman, juga belajar musik Barat yakni gitar dan yang lainnya. Selain itu, beliau juga juga memainkan lagu-lagu sunda memakai gitar tetapi oleh sang paman dikecam karena tidak cocok untuk lagu sunda, rasanya Fals. Maka dari itu Pak Mahyar terus mempelajari sistem nada sunda.
“Raden Machjar Angga Koesoemadinata juga banyak menulis mengenai buku – buku pelajaran musik sunda. Hasil karya Raden Machjar Angga Koesoemadinata juga banyak dikenal oleh Ahli-ahli luar negeri. Para ahli mengatakan bahwa penelitian Raden Machjar Angga Koesoemadinata sangat canggih untuk abad ke – 20 dengan alat-alat yang sangat sederhana. Dengan penemuannya ini menjadi sumbangan terbesar dalam perkembangan musik sunda,” kata Prof. Dr. R. Prajatna Koesoemadinata mengakhiri.