INISUMEDANG.COM – Ketika menjadi orangtua, salah satu tugas yang paling penting adalah mendisiplinkan anak dengan baik. Namun, mendisiplinkan anak bukan berarti harus menggunakan kekerasan atau hukuman fisik yang dapat merugikan mereka secara emosional, salah satu metode yang bisa diterapkan adalah metode Time Out. Yang merupakan cara alternatif untuk mengatasi kesalahan anak tanpa perlu melibatkan kekerasan.
Metode Time Out pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Arthur Staats pada tahun 1950 sebagai alternatif untuk menggantikan hukuman fisik. Yang sebelumnya sering diterapkan dalam mendisiplinkan anak. Prinsip dari metode ini adalah dengan memindahkan anak ke tempat yang tenang dan tidak ada interaksi dengan orang lain. Sebagai konsekuensi dari perilaku yang tidak diinginkan.
Artikel ini menegaskan bahwa meskipun metode Time Out masih kontroversial, namun orangtua dapat menerapkannya dengan tepat dan efektif. Penggunaan metode ini sebaiknya terbatas pada anak-anak yang sudah mencapai usia dua tahun ke atas. Di mana mereka sudah mampu mengontrol diri dan memahami konsekuensi dari kesalahan yang mereka lakukan.
Penting untuk memberikan peringatan dan penjelasan kepada anak sebelum memberlakukan Time Out. Dengan demikian, anak akan memahami mengapa mereka harus mengalami konsekuensi tersebut dan diharapkan bisa belajar dari kesalahan mereka. Selain itu, pemilihan tempat yang sesuai untuk anak merenungkan kesalahannya. Juga perlu diperhatikan agar mereka dapat benar-benar merenung dan menghindari gangguan dari lingkungan sekitar.
Namun, metode Time Out harus digunakan dengan bijak, tidak terlalu sering, dan harus sesuai dengan tingkat kesalahan anak. Terlalu sering menggunakan metode ini dapat mengurangi efektivitasnya dan menyebabkan anak menjadi kebal terhadap metode ini. Selain itu, metode Time Out sebaiknya digunakan untuk kesalahan-kesalahan yang memang memerlukan perenungan lebih dalam dan bukan hanya untuk hal-hal sepele.
Ajari Anak Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf
Setelah anak mengalami Time Out, langkah selanjutnya adalah mengajari mereka untuk mengakui kesalahan yang telah dilakukan, meminta maaf kepada pihak yang terkena dampak, dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Hal ini bertujuan agar anak bisa memahami dan merasakan dampak dari tindakan mereka. Serta belajar untuk bertanggung jawab atas perbuatan mereka.
Metode Time Out dianggap sebagai cara efektif untuk melatih anak belajar menenangkan diri, melepaskan kemarahan, dan memahami konsekuensi dari tindakan mereka tanpa perlu melibatkan hukuman fisik atau kekerasan. Dengan memberikan pendekatan yang lebih positif dan terarah, diharapkan anak bisa tumbuh menjadi individu yang lebih bijaksana, bertanggung jawab, dan lebih memahami konsekuensi dari setiap tindakan yang mereka lakukan.
Dalam kesimpulannya, metode Time Out adalah salah satu cara mendisiplinkan anak yang layak dipertimbangkan. Meskipun masih kontroversial, dengan penerapan yang tepat dan bijaksana. Metode ini dapat menjadi alat efektif untuk mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan konsekuensi dari setiap perbuatan mereka. Sebagai orangtua, memberikan pengertian dan dukungan yang positif akan membantu anak mengembangkan pola pikir yang baik. Sehingga menjadi individu yang lebih baik di masa depan.