Mengenal Kisah Eyang Jaya Perkasa Hingga Mitos Kain Batik

INISUMEDANG.COM – Menelisik kisah sejarah memang tidak akan ada habisnya. Selain kisah panjang yang pelik juga berbagai kontroversi muncul dalam setiap cerita sejarah yang diteruskan secara turun temurun melalui ucapan (dongeng).

Salah satunya di Sumedang yang bekas kerajaan Sumedang Larang, maka akan banyak cerita sejarah yang sampai saat ini ada dan bahkan menjadi patokan masyarakat dalam berpijak. Seperti kisah Eyang Jaya Perkasa.

Mengutip dari cerita sejarah di buku Pelajaran Sejarah Indonesia SMA, Jaya Perkasa adalah mantan Panglima Kerajaan Pajajaran era Prabu Suryakencana. Beliaulah orang yang diutus mengantarkan Pusaka Pajajaran ke Sumedang ketika Pajajaran menjelang runtuh.

Ini Baca Juga :  Menikmati Keindahan Alam dan Sejarah Tugu Digulis di Kalimantan Barat

Di Sumedang, Jaya Perkasa kemudian diangkat menjadi Patih, dan ketika beliau menjadi Patih itulah kondisi politik di Jawa berubah, dimana pada waktu itu kerajaan Pajang sedang diguncang Pemberontakan Mataram

Bagi Jaya Perkasa, kondisi semacam itu adalah waktu yang tepat untuk membangkitkan lagi Kerajaan Pajajaran yang sebelumnya runtuh, sebab menurutnya sekutu Cirebon dan Banten sedang lemah. Jadi kalau Sumedang memproklamirkan perang dan memenangkan pertempuran maka seluruh tanah Sunda dapat disatukan kembali.

Dalam mewujudkan cita-citanya, Jaya Perkasa kemudian mempengaruhi Prabu Geusan Ulun, dan sang Raja Sumedang pun akhirnya setuju. Gerakan awal yang dilakukan Jaya Perkasa untuk memantik peperangan dengan Cirebon adalah dengan membawa lari selir Sultan Cirebon yang sebelumnya merupakan kekasih Geusan Ulun.

Ini Baca Juga :  Tugu Perjuangan Indramayu: Keindahan dan Kenyamanan di Jantung Indramayu

Perang Cirebon dan Sumedang pun akhirnya berkobar, namun dalam perang ini Jaya Perkasa tidak dapat menundukkan Cirebon.

Jaya perkasa dalam pertempuran dengan Cirebon dikisahkan wafat, namun dalam pendapat lain ia moksa karena kecewa pada prabu Geusan Ulun yang berubah pikiran dan malah mengajukan perjanjian damai kepada Cirebon dengan bantuan Kerajaan Mataram yang baru berdiri.

Dibawah Ini adalah gambar petilasan Jaya Perkasa, dipercayai sebagai tempat moksanya Jaya Perkasa, ditempat ini hingga kini tidak diperkenankan memakai batik, konon Jaya Perkasa sangat benci sekali dengan batik, sebab katanya Batik adalah pakaiannya orang Cirebon.