INISUMEDANG.COM – Rara Isti Wulandari sang pawang hujan di acara Moto GP Mandalika Lombok Nusa Tenggara Barat belakangan menjadi sorotan netizen dan warganet. Bagaimana tidak aksinya sebagai pawang hujan cukup menyita perhatian khalayak ramai.
Rara Istiati Wulandari atau akrab disapa Mbak Rara, membuat semua orang ikut takjub dan mengabadikan momen tersebut. Rara adalah sosok pawang hujan yang sudah malang melintang di pentas dan acara-acara besar. Dirinya sendiri telah diminta secara khusus oleh pihak penyelenggara, yakni Mandalika Grand Prix Association dan Dorna untuk memastikan tidak turun hujan selama acara berlangsung.
Diketahui pada hari Minggu (20/03/2022), hujan deras telah melanda area Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dikarenakan kondisi tersebut, akhirnya balapan MotoGP yang semula dijadwalkan berlangsung pukul 15.00 WITA atau 14.00 WIB terpaksa ditunda. Balapan tersebut baru dilangsungkan sesaat hujan sudah reda.
Aksi yang dilakukan Rara juga menyita perhatian dari para pembalap MotoGP yang berada di paddock tim. Bahkan aksi yang dilakukan oleh Rara tersebut turut ditiru oleh pembalap MotoGP, Fabio Quartararo.
Lalu, siapakah sosok Mbak Rara tersebut? Berikut IniSumedang.com merangkumnya dari berbagai sumber.
Biografi
Nama : Raden Roro Istiati Wulandari
Panggilan : Rara, Mbak Rara
Tempat dan Tanggal Lahir : Papua, 22 Oktober 1983
Agama : Islam
Tempat tinggal sekarang: Denpasar, Bali
Pekerjaan: Paranormal, Ahli Tarot, dan Pawang Hujan
Akun Instagram : @rara_cahayatarotindigo
Website : indigocahayatarotra2iw.com
Rara merupakan penganut kejawen berdarah Jawa yang tinggal di Bali. Ia mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan bakat menjadi seorang pawang hujan berasal dari keturunan keluarga sang Papa.
Saat itu, Rara mengenakan jaket berwarna merah dan hitam sambil berjalan-jalan tanpa alas kaki di area sepanjang lintasan. Aksi dan kehadiran Pawang Hujan Mandalika itu pun berhasil menyita perhatian publik, baik yang sedang menonton secara langsung di area balapan maupun di sosial media.
Rara juga mengatakan bahwa sedari kecil ia menyadari bahwa dirinya merupakan seorang indigo. Lalu oleh keluarganya sendiri, Rara sudah diajarkan dengan dunia spiritual.
Hingga akhirnya sang Papa mengajari ilmu pawang hujan kepada dirinya. Rara sudah belajar menjadi seorang pawang hujan sejak ia berusia 9 tahun. Rara tampak membawa peralatan khusus seperti mangkok emas untuk meredakan hujan di area tersebut.
Sesekali, ia juga berhenti sembari membacakan mantra dan mengangkat alat-alatnya ke atas. Aksi yang dilakukannya tersebut sampai diikuti oleh pembalap MotoGP, Fabio Quartararo.
Menariknya, pada saat ritual dirinya tidak boleh merasa lapar. Selain itu, Rara juga menjelaskan dirinya tidak menikah dan tidak memakan daging hewan berkaki empat.
Konon, aksinya itu mendapat bayaran mencapai ratusan juta rupiah untuk 21 hari kerja. Tugas Rara bukan saja saat hari balapan. Sebelumnya Rara juga sudah menyiapkan perlengkapan upacara yang diletakkan di sirkuit, bagian dari usaha agar MotoGP Mandalika berjalan lancar.