INISUMEDANG.COM – Memasuki musim liburan, omzet penjualan ubi Cilembu Pamulihan Sumedang mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut penelusuran, rata-rata pedagang mengalami peningkatan sekitar 80 sampai 100 persen dari omzet penjualan ubi cilembu biasa.
H Endang misalnya, pedagang Ubi Cilembu mengatakan sehari bisa habis 2 sampai 5 kuintal ubi cilembu jika dibandingkan dengan hari hari biasa sebelum memasuki liburan sekolah.
“Kebanyakan pengunjung luar Sumedang, misal dari Bandung, Bekasi dan Jakarta. Mereka mampir ke sentra ubi cilembu Pamulihan. Memang pelanggan biasa, yang kerap mampir apabila ke Sumedang,” ujarnya.
Untuk harga sendiri, kata Endang, pihaknya tak berani menaikan harga karena sudah ditentukan dengan pengurus atau paguyuban pedagang Ubi Cilembu. Harga yang dijual Rp18.000 per kg untuk ubi matang dan Rp14.000 per kg untuk ubi mentah.
“Ubi yang asli hanya dijual di daerah Kecamatan Pamulihan khususnya di Kawasan Desa Cilembu. Meskipun kata orang agak mahal harganya, tapi kami menjamin kualitasnya,” ujarnya.
Sebab, kata dia, ada harga ubi cilembu yang dijual Rp14 ribu sampai Rp16 ribu per kg, namun ubi campuran. Artinya 70 persen ubi campuran, 30 persen ubi asli Cilembu.
“Kalau seperti yang dipinggir jalan, rest area tol, itu ada yang lebih murah Rp16 Ribu per kg. Tapi rasanya memang beda dengan ubi cilembu yang dijual di Kawasan sentra ubi cilembu Pamulihan,” paparnya.
Ciri Ubi Cilembu Asli
Sementara itu, Menurut Dosen STIH ITB, Dr Yayat Hidayat SHut ciri Ubi Cilembu yang asli memiliki rasa manis karena kandungan cairan seperti madu yang ada di dalam ubi cilembu, tentu menjadi hal unik dibandingkan dengan jenis ubi pada umumnya. Rasa manis alami yang menggoda, tekstur yang lembut dan aroma yang harum sudah menjadi ciri khas ubi cilembu yang justru menjadi keunggulannya.
“Keunikan pada ubi cilembu khususnya cairan madu yang menciptakan rasa manis adalah karena ubi cilembu ditanam pada komposisi tanah yang memiliki unsur hara yang unik. Ubi cilembu terasa nikmat dan enak maksimal jika dimasak dengan cara di oven/bakar/panggang. Cita rasa yang unik dan legit akan membuat ketagihan,” ujar Yayat.
Yayat menambahkan ubi cilembu tidak cocok jika digoreng dan direbus. Hal ini dikarenakan jika digoreng akan mudah gosong lantaran kandungan kadar gula yang tinggi. Sedangkan jika direbus kadar gula menurun sehingga mengurangi cita rasa khas dari ubi cilembu.
Ubi Cilembu asli hanya ditanam di Desa Cilembu, Haurngombong kecamatan Pamulihan dan sebagian di Kecamatan Rancakalong. Ubi cilembu asli memiliki tekstur urat yang sedikit nampak pada kulitnya. Permukaan kulit berwarna kuning namun tampak samar warna merah yang berasal dari daging. Jika dibelah akan terlihat kemerah-merahan.
“Berbeda dengan ubi jalar biasa yang hanya tekstur keras dan rasanya hambar. Tak terlihat juga ada cairan seperti madu saat dibelah. Nah, ciri yang kelihatan kasat mata itu ya ada cairan seperti madu. Kalau ubi jalar biasa tidak ada,” tandasnya.