Masjidil Haram dan Baitul Maqdis Dua Tempat Bertuah dalam Kisah Isra’ Mi’raj

Fathul Arif Sekretaris ICMI Muda Sumedang
Fathul Arif Sekretaris ICMI Muda Sumedang

Oleh : Fathul Arif

Kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW tempat yang digunakan untuk peristiwa ini atau dari Masjidil Haram (Makkah) sampai ke baitul Maqdis (Palestina), tempat yang bertuah ini sering kita dengarkan dalam memperingati kisah Isra’ Mi’raj ini. Untuk itulah agar pengetahuan tidak sampai disini akan kami uraikan mengenai tempat-tempat yang digunakan Rasulullah SAW sewaktu di jalankan oleh Allah SWT yaitu kota Makkah dan Baitul Maqdis (Aqsho) di Palestina.

MASJIDIL HARAM (MAKKAH)

Makkah artinya suci, semenjak dahulu sampai sekarang terkenal sebagai kota peribadatan. Selain disebut kota suci juga termasuk haram ain (dua tanah haram : Makkah dan Madinah).
Dalam lingkungan tanah Suci ini ada ketentuan-ketentuan : dilarang membunuh binatang perburuhan, memotong pohon-pohon dan mengambil atau memindahkan tanah atau pasir, batu keluar tanah haram.

Dikota Makkah inilah Nabi Muhammad saw dan Khulafaurrosidin (Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Chotob, Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib) dilahirkan.

Letaknya 75 Km dari kota Jeddah, dan mrupakan lembah yang sempit, tandus dan dikelilingi gunung-gunung batu dan bukit.

Ini Baca Juga :  1.963 Lansia dan Yatim Duafa Dapat Santunan dari Baznas Bandung

Walau zaman dulu kerajaan besar seperti Romawi dan Persia berebut meluaskan jajahan namun Makkah tidak menjadi incaran mereka.

Kota Makkah selain kota peribadatan juga dahulu kala menjadi pusat perdagangan, karena letaknya dipersimpangan jalan (ditengah-tengah perjalanan antara Yaman dan(Palestina).

Sejak dahulu kala orang orang Makkah terutama kaum Quraisy pandai berdagang, perdagangan mereka mempunyai dua jurusan ialah kalau musim panas ke Syam dan kalau musim dingin ke Yaman.

Makkah Sebagai Pusat Perdagangan dan Pusat Sastra Arab

Makkah disamping jadi pusat perdagangan, juga menjadi pusat sastra arab. Dahulu ditiap tahun sekali diadakan pasar tahunan yang bernama pasar Ukaz ialah tempat bertemunya para Sastrawan Arab dan ahli pidato untuk bertanding menunjukkan keunggulan syair-syair dan ketangkasan pidato.
Sesudah perang dunia ke II apalagi waktu raja Ibnu Su’ ud berkuasa pembangunan demikian pesatnya meliputi segala hal. Jalan-jalan diperlebar dipernodern, gedung-gedung bertingkat laksana cendawan tumbuh dimusim hujan kota diperluas dengan pembongkaran gunung-gunung batu penggusuran rumah-rumah lama dan tidak ketinggalan juga Masjidil haram diperluas dihiasi dengan ukiran ukiran yang artistik yang bernafaskan islam.

Ini Baca Juga :  Tingkat Kesadaran Buang Sampah Minim, Gempa Sumedang Bina Remaja Peduli Sampah

Almarhum Raja Faisal melanjutkan modernisasi Arab Saudi serta berusaha memajukan pendidikan dan kesehatan rakyat. Sejak dahulu Makkah menjadi pusat pendidikan alim ulama Indonesia banyak yang keluaran dari sana. Berpuluh -puluh Alim Ulama memberi pelajaran di Masjidil haram dari segala jurusan dalam bidang agama.

Masjidil Haram adalah masjid yang paling tertua dimuka bumi ini. Sejarahnya adalah sejajar dengan sejarah Ka’bah. Masjidil Haram ini mempunyai bentuk yang lain karena hanya merupakan lapangan disekitar Ka’bah.

Sejak Zaman Nabi Ibrahim As sampai Zaman Nabi Muhammad saw belum mempunyai batas dinding tertentu. Hanya rumah-rumah yang ada disekitarnya saja yang merupakan batas Masjidil Haram. Tempat Thowaf belum begitu luas karena pengunjungnya hanya terdiri dari orang Arab, demikian pula pada masa Nabi Muhammad saw dan sahabat Abu Bakar ra. Baru mengalami perubahan pada Zaman Khalifah Umar bin Chotob ra tahun 17 H.

Ini Baca Juga :  Kisah Isra Mi'raj, Nabi Musa Menangis, Mikail Tak Menyapa Kedatangan Nabi Muhammad

BAITUL AQSHO (BAITUL MAQDIS)

Baitul Maqdis adalah suatu tempat yangw bersejarah bagi kaum muslimin yang ada dipenjuru dunia, dimana tempat yang bersejarah bagi kaum muslimin yang ada dipenjuru dunia, dimana tempat itu Nabi besar Muhammad Saw sholat didalamnya ketika dijalankan (diisrokan) oleh Allah Swt. Sejak dulu sampai sekarang tempat itu setiap tanggal 27 Rajab diingat dan dikenang oleh orang-orang yang menganut agama Islam. Baitul Maqdis yang terletak di daerah Palestina letaknya jauh sekali dengan kota suci Makkah. Diperkirakan dari Makkah menuju Palestina memakan waktu yang lama kira kira dua bulan mengendarai onta.

Orang-orang Islam pernah Baitul Maqdis dijadikan Qiblatnya untuk sholat selama 16 bulan. Dalam tahum kedua Hijrah berpindah-pindahlah Qiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah (Makkah).

Dalam peristiwa Isro Mi’raj Baitul maqdis(Masjidil Aqsho) merupakan tempat singgahannya Nabi Muhammad saw. Didalam surat al Isra terdapat lafad masjidil Aqso (Baitul Maqdis).

Wallahu a’lam bish-shawab