Lestarikan Budaya Sunda, Sekolah di Sumedang Ini Gelar Permainan Tradisional

Foto: Para Siswa Sekolah di Sumedang Gelar Permainan Tradisional

INISUMEDANG.COM – Upaya melestarikan dan mempertahankan tradisi budaya sunda khususnya Sumedang, siswa siswi SMA PGRI Parakanmuncang Cimanggung menggelar permainan tradisional dalam rangka implementasi program P5 (Proyek Penguatan profil pelajar pancasila) di Lapangan serba guna SMA PGRI Parakanmuncang Desa Sindangpakuon Kecamatan Cimanggung, baru-baru ini.

Koordinator program P5 Kaulinan Lembur, Siti Aisyah S.Hum mengatakan kegiatan permainan tradisional ini diikuti seluruh siswa sejak kelas x sampai XII. Tujuannya, selain implementasi dari Program P5 Kurikulum Merdeka juga sebagai ciri dan tradisi mempertahankan budaya sunda khususnya permainan asal Kabupaten Sumedang.

“Ya kita cari permainan yang dulu dulu dilakukan para anak anak dan pelajar. Seperti sondah, galah, gatrik, boy boyan, oray orayan, dan jajangkungan. Intinya selain memperkenalkan kepada anak didik juga mengenalkan tradisi dan budaya kaulinan budak lembur,” ungkap lulusan S1 Fakultas Ilmu Budaya Unpad Jatinangor tersebut.

Teknisnya, lanjut Siti, setiap siswa dibagi kelas. Setiap kelas dibagi 4 kelompok untuk menampilkan 4 jenis permainan tradisional yang berbeda. Setiap kelompok dinilai berdasarkan kekompakan, keseragamman pakaian, dan presentasi permainan ke seluruh siswa yang hadir.

Ini Baca Juga :  Mayat Acek Yang Tertimbun Longsor di Sindulang Sumedang Akhirnya Ditemukan

“Jadi seluruh siswa sebelum bermain menjelaskan terlebih dahulu permainannya, teknis bermainnya dan penilaian skor. Setiap kelompok disuruh menjelaskan terlebih dahulu agar setiap siswa hafal jenis permainan dan aturan bermainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Egi Powi Proyegi selaku Kepala Bidang Pariwisata Disparbudpora Sumedang mengatakan Perda Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS) memasukkan delapan permainan rakyat menjadi salah satu subtansi produk hukum ini. Delapan permainan rakyat ini kemudian objek kebudayaan yang harus dimajukan demi tecapainya tujuan kebijakan SPBS.

“Delapan permainan rakyat tersebut yaitu jajangkungan, panggal, gatrik, galah, permainan kelereng, congkak, gangsing, dan gobak sodor,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Disdik Sumedang Gelar Sosialisasi AN

Egi menjelaskan permainan tradisional memiliki manfaat holistik untuk melatih kemampuan motorik, sensorik, matematika, dan interaksi sosial. Permainan ini bermanfaat untuk melatih motorik halus anak yang akan menunjang karakter baik.

“Selain permainan tradisional, perda ini juga memasukkan 8 olahraga tradisional menjadi objek kebudayaan yaitu ujungan, benjang, panahan tradisional, pacuan kuda tradisional, silat, debus dan lain-lain,” tandasnya.