INISUMEDANG.COM – Leishmaniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Leishmania yang dapat menginfeksi manusia. Penyakit ini dapat muncul dalam tiga bentuk yang berbeda, yaitu leishmaniasis sistemik (visceral), leishmaniasis kulit (cutaneous), dan leishmaniasis mukokutaneus. Setiap bentuk memiliki gejala dan karakteristik yang berbeda.
Leishmaniasis kulit merupakan bentuk yang paling umum terjadi. Gejala awalnya muncul beberapa minggu setelah digigit oleh lalat pasir. Namun, dalam beberapa kasus, gejala baru muncul setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun terinfeksi. Gejala awalnya adalah benjolan atau bisul di kulit yang kemudian berkembang menjadi borok besar tanpa rasa nyeri dengan pinggiran yang keras. Infeksi kulit ini membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan bekas luka sulit hilang atau tetap ada.
Leishmaniasis mukokutaneus adalah bentuk yang jarang terjadi. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada mukosa hidung, mulut, atau tenggorokan. Luka ulkus akibat infeksi ini dapat merusak bentuk hidung, bahkan membuatnya terlihat seperti hidung unta atau paruh burung beo. Infeksi ini dapat menyebabkan kecacatan pada wajah dan gejala lainnya. Seperti hidung meler, tersumbat, mimisan, radang gusi, suara serak, dan kesulitan bernapas.
Leishmaniasis sistemik (visceral) adalah bentuk yang paling parah dan berbahaya. Gejalanya muncul setelah beberapa bulan terinfeksi dan dapat menyebabkan komplikasi serius atau kematian. Infeksi ini memengaruhi kulit, kelenjar getah bening, limpa, hati, dan sumsum tulang belakang. Gejalanya meliputi demam tiba-tiba, keringat dingin, panas dingin, pembengkakan kelenjar getah bening, perut membengkak karena limpa membesar, penurunan berat badan, kelelahan yang tidak diketahui penyebabnya, bercak gelap, dan lain-lain. Kondisi medis lain seperti malnutrisi, tuberkulosis (TBC), atau infeksi HIV-AIDS dapat mempengaruhi gejala dan tingkat keparahan leishmaniasis.
Untuk mengatasi leishmaniasis, dokter dapat memberikan pengobatan dengan obat-obatan seperti amphotericin liposomal, miltefosin, pentamidine, atau paromomycin. Penanganan kondisi yang memperburuk infeksi juga dilakukan, seperti koreksi asupan makanan pada pasien malnutrisi, pengobatan TBC atau HIV, dan perawatan luka infeksi. Pencegahan leishmaniasis dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menggunakan insektisida untuk membasmi lalat pasir.