Legenda Dibalik Asal Usul Kitab Dala’il al-Khayrat dan Keramat Ludah Si Gadis Muda Nan Cantik Jelita

Kitab Dala'il al-Khayrat

INISUMEDANG.COM – Sebuah legenda dibalik asal usul kitab Dala’il al-Khayrat. Diceritakan pada zaman dahulu tentang peristiwa yang bersejarah mengisahkan bahwa Syeh Imam al-Jazuli. Pada suatu hari pernah bangun terlambat untuk melaksanakan sholat subuh. Dan mulai mencari air suci dan mensucikan dengan sia-sia untuk melakukan wudhu ritual.

Ditengah pencariannya, Syeh imam al-Jazuli bertemu dengan seorang gadis muda cantik yang sadar akan religiositas Syeh Imam al-Jazuli yang terkenal dan bingung mengapa Syeh Imam al-Jazuli tidak dapat menemukan air murni.

Gadis itu kemudian meludah ke sumur yang secara ajaib meluap dengan air manis murni untuk shyeh imam al-Jazuli. Untuk melakukan wudhu atau bersuci untuk melaksanakan sholat subuh.

Sebagai konsekuensi dari melakukan shalat subuh. Syeh Imam al-Jazuli menanyakan cara yang digunakan gadis itu sehingga dapat mencapai tingkat spiritual yang begitu tinggi.

Ini Baca Juga :  Ini Kebiasaan Ulama Salafussholeh di Malam Nisfu Sya'ban

Gadis itu menjawab itu hanya dengan “Membuat do’a terus-menerus agar Allah Subhanhu wata ‘ala memberkati yang terbaik dari ciptaan dengan jumlah napas dan detak jantung”. Syeh imam Al-Jazuli kemudian memutuskan untuk menulis sebuah karya. Dengan mengumpulkan litani do’a yang meminta Allaho Subhanahu wata’ala untuk memberkati dan menunjukkan belas kasihan dan kebaikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Seperti dikatahui kitab Dala’il al-Khayrat merupakan buku berisi salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab tersebut ditulis oleh Syeh Imam Muhammad bin Sulaiman al Jazuli.

Kitab Dala’il al-Khayrat biasa dibaca masyarakat pada saat memperingati hari raya Islam. Bagi beberapa daerah seperti di daerah Sumatra Barat juga dibaca beberapa hari pada acara kematian, setelah pemakaman.

Dala’il Al-Khayrat adalah Buku Besar Pertama Yang Mengumpulkan Litani Perdamaian dan Berkah Bagi Muhammad

Seni membaca dala-il khairat serta zikir yang dibacakan sering dilaksanakan dengan menyesuaikan irama dan rentak kolaborasi dengan irama lagu-lagu yang disampaikan.

Ini Baca Juga :  Penting, Keutamaan Sedekah di Hari Jumat Bisa Memanjangkan Umur

Syair dan pesan-pesan keislaman yang disampaikan dalam pembacaan dala-il itu juga bisa menjadi bahan renungan bagi pendengar.

Dala’il al-Khayrat (دلائل الخیرات) atau Dalaail u’l Khayraat Wa Shawaariq u’l Anwaar Fee Zikri Salaat Alan Nabiyyi’l Mukhtaar (دلائل الخيرات وسوارق الانوار في ذكر الصلاة علی النبي المختار) (artinya Tanda-Tanda Kebaikan dan Cahaya Cemerlang dalam Mengingat Sholawat pada Sang Nabi Pilihan) adalah kumpulan doa yang terkenal untuk nabi Islam Muhammad, yang ditulis oleh Sufi Maroko Shadhili dan cendekiawan Islam Muhammad Sulaiman al-Jazuli ash Shadhili (meninggal tahun 1465).

Ini populer dibeberapa bagian dunia Islam dikalangan Muslim tradisional. Khususnya Afrika Utara, Levant, Turki, Kaukasus, dan Asia Selatan dan dibagi menjadi beberapa bagian untuk pembacaan harian.

Sarjana hadits Maroko ‘Abdullah al-Talidi menulis tentang Dala’il al-Khayrat: “Jutaan Muslim dari Timur ke Barat mencobanya dan menemukan yang baik, berkahnya, dan manfaatnya selama berabad-abad dan dari generasi ke generasi, dan menyaksikan kerohaniannya yang luar biasa. berkah dan cahaya. Orang-orang Muslim dengan bersemangat membacanya, sendirian dan dalam kelompok, di rumah-rumah dan masjid-masjid, benar-benar menghabiskan diri mereka dalam Berkat bagi Yang Terkasih dan memujinya “

Ini Baca Juga :  Bikin Merinding! Tangisan Arwah Didepan Jasadnya Sendiri, Simak Penjelasan Ustadz Asal Sumedang Ini

Dala’il al-Khayrat adalah buku besar pertama dalam sejarah Islam yang mengumpulkan litani perdamaian dan berkah bagi Muhammad. Ini juga merupakan kumpulan litani yang paling populer dan paling terkenal yang meminta Tuhan untuk memberkatinya.

Diantara beberapa perintah agama Sunni, terutama ordo Shadhili-Jazuli, pembacaannya adalah praktik sehari-hari. Namun di yang lain, pembacaannya adalah praktik harian murni sukarela.

Pekerjaan dimulai dengan sembilan puluh sembilan nama Tuhan, dan kemudian koleksi lebih dari seratus nama Muhammad.