KK-MSDH SITH ITB Gelar Pelatihan Dalam Upaya Menunjang Desa Cinanjung Sebagai Model Ecovillage

SITH ITB

TANJUNGSARI – Sebagai bentuk kepedulian lembaga pendidikan terhadap masyarakat, Kelompok Keilmuan Manajemen Sumber Daya Hayati (KK-MSDH) SITH ITB melaksanakan pelatihan dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat. Pelatihan ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan BUMDes dalam Upaya Menunjang Desa Cinanjung Sebagai Model Ecovillage”.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 9 sampai 11 September 2021 itu dihadiri seluruh dosen dan anggota MSDH, yang diketuai Dr. Ir. Yooce Yustiana M.Si.

Meskipun di tengah pandemi Covid-19, acara pelatihan ini tetap dapat terselenggara dengan lancar dengan menjalankan protokol kesehatan 5M.

“Antusiasme masyarakat terhadap acara ini cukup tinggi. Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari anggota BUMDes, lembaga desa seperti Kelompok Tani Wanita, karang taruna, dan kelompok masyarakat ecovillage. Seluruh dosen yang tergabung dalam KK MSDH ikut berpartisipasi dalam memberikan materi pelatihan,” ujar Dr. Ir. Yooce Yustiana dalam siaran persnya yang diterima IniSumedang, Sabtu (18/9).

Ini Baca Juga :  Rumah di Sumedang Terbakar, Pemilik Rumah Alami Luka Bakar

Menurutnya terdapat tiga belas materi pokok diantaraya, Pengembangan Ecovillage Mewujudkan Kehidupan Penduduk dan Lingkungan yang Berkualitas, Pengembangan Desa Wisata Berbasis Hutan Gunung Geulis, dan Manajemen Hutan Rakyat. Tidak hanya materi mengenai pembangunan desa wisata, peserta juga diberikan materi untuk penguatan lembaga BUMDes, pengelolaan keuangan dan administrasi keuangan, Cara Pembuatan Komponen AD/ART BUMDes, Manajemen Usaha dan Kewirausahaan, Cara Membuat Business Plan, Modal Usaha dan Sumber Kredit Usaha, Manajemen Standar kualitas Produk dan Manajemen Pemasaran Produk dan Jasa.

Dia menambahkan, keberadaan desa wisata di indonesia selalu mengalami perkembangan tiap tahunnya. Menurut data Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun (2021) terdapat 1.831 desa wisata yang berada di Indonesia. Program ini dianggap dapat memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat diberi kebebasan untuk mengelola kampung halamannya sesuai dengan potensi, keunikan dan ciri khas yang dimiliki masing-masing desa. Salah satu penunjang pembangunan desa wisata yaitu adanya penerapan model ecovillage di desa wisata.

Ini Baca Juga :  ITB Kenalkan Pupuk Organik dan Biopestida Organik

“Mengacu pada GEN (2015), Ecovillage merupakan komunitas masyarakat yang menggunakan proses lokal untuk mengintegrasikan secara holistik dimensi ekonomi, sosial, budaya, dan ekologi keberlanjutan dalam rangka regenerasi lingkungan sosial dan alam. Dalam hal ini, masyarakat lokal melakukan segala aktivitasnya dengan berbasis kepada aspek desain ekologis, agrokultur permanen, teknologi ramah lingkungan, dan masih banyak lagi. Kegiatan dari model ecovillage ini dapat mendukung pembangunan desa wisata sebagai atraksi wisata yang diberikan masyarakat desa,” katanya.

Pengembangan dan pengelolaan desa wisata harus diimbangi dengan adanya partisipasi bersama antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait lainnya yang dirasa mampu merangsang perekonomian masyarakat melalui program desa wisata. Partisipasi masyarakat akan sangat berpengaruh dalam proses pengembangan desa wisata karena masyarakat sebagai tuan rumah sekaligus pengelola desa wisata.

Dalam rangka membangun Gunung Geulis sebagai hutan pendidikan ITB, SITH ITB telah melakukan identifikasi terhadap Desa Cinanjung, Kec Tanjungsari, Sumedang, yang merupakan salah satu desa di sekitar Gunung Geulis, sebagai salah satu desa yang berpotensi untuk dijadikan desa wisata karena memiliki praktek-praktek kegiatan ecovillage.

Ini Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Ini yang Dilakukan STAI SAS Sumedang

Praktek ecovillage yang dimiliki oleh Desa Cinanjung ini meliputi, pengolahan makanan khas seperti kriwil singkong dan abon papaya, yang dibuat oleh Kelompok Tani Wanita, dimana singkong dan pepaya ditanam langsung oleh masyarakat desa. Selain itu, terdapat pengelolaan limbah dengan sistem bank sampah, dan pengelolaan sanitasi dengan menggunakan bioseptictank. kegiatan ecovillage yang dilakukan oleh masyarakat Desa Cinanjung ini bisa menjadi bentuk atraksi wisata dalam mengembangkan desa wisata.

“Diharapkan dengan diberikannya pelatihan ini kapasitas kelembagaan BUMDes dan kelompok tani di Desa Cinanjung dapat terus meningkat sehingga siap untuk membangun desa wisata yang unggul dan dapat bersaing di Indonesia,” tandasnya. (*)