BANDUNG – PDI Perjuangan Jawa Barat menyoroti kinerja Perhutani usai viralnya event motor trail yang merusak ekosistem hutan Ranca Upas di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.
Sehingga Ketua DPD PDI Perjuangan Ono Surono mengkritik peran Perum Perhutani. Dalam mengelola dan mengawasi kawasan Ranca Upas Kabupaten Bandung yang rusak akibat kegiatan event motor trail tersebut.
“Perhutani dan pengelola (Ranca Upas) di lapangan harusnya sadar betul akan kegiatan-kegiatan yang akan merusak lingkungan untuk tidak diberikan izin”. Kata Anggota DPR RI itu dalam keterangannya.
Ono pun mengamini jika banyak anggapan negatif muncul tentang peran Perhutani selama ini. Salah satu yang kembali Ono ingat ialah anggapan soal Perhutani menjadi biang keladi rusaknya hutan di Pulau Jawa.
“Maka saya sangat percaya bila ada yang bicara yang merusak hutan di pulau Jawa itu adalah Perhutani. Karena yang diberikan hak kelola oleh negara untuk urus hutan di Pulau Jawa dengan tujuan ekonomi,” ungkap Ono.
Sehingga dengan kondisi demikian, Ono memint ada evaluasi kepada perusahaan pelat merah yang mengurusi sektor perhutanan di Tanah Air. Termasuk, pola kemitraan Perhutani dengan mitra lain dalam mengurus hutan.
“Saatnya dilakukan evaluasi kepada pihak Perhutani tentang pola kemitraan dengan pihak lain yang selama ini cenderung hanya bicara ekonomi berbasis korporat tanpa mengindahkan kelestarian hutan,” katanya.
Ono menyebut, Komisi IV DPR RI akan menggelar rapat bersama Perum Perhutani terkait persoalan Ranca Upas. Dalam rapat itu juga akan membahas pengelolaan ekosistem dan program sumber daya hutan.
“Nanti di hari Kamis, 16 Maret 2023, Komisi IV akan rapat bersama Perhutani yang akan membahas tentang pengelolaan ekowisata dan kelestarian sumber daya hutan”. Kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat itu.