INISUMEDANG.COM – Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumedang mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang serta unsur terkait lainnya dalam menekan angka penyebaran Covid-19.
Pasalnya, berkat kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan Pemerintah, khususnya Pemkab Sumedang, yang dapat mengembalikan Sumedang ke zona oranye, dimana sebelumnya pada 22 Juli 2021 lalu Sumedang sempat ditetapkan sebagai zona merah oleh Satgas Covid-19 Pusat. Dan dalam waktu sepekan atau tepatnya Rabu 28 Juli kemarin, Sumedang kembali ditetapkan jadi Zona Oranye.
Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Sumedang Idad Istidad kepada Media, Kamis (28/7/2021).
“Saat ini, Sumedang sudah kembali ke zona orange. Terlepas adanya kontroversi dan sebagainya, ikhtiar pemerintah sudah cukup bijak dari berbagai aspek. Mulai penyekatan hingga pembagian bansos,” kata Idad.
Selain apresiasi, Idad juga memberikan support kepada pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan untuk memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Sumedang.
“PCNU secara bijaksana mendukung kebijakan bupati. Kami mohon masyarakat juga dapat memahami dan mengerti atas langkah yang diambil pemerintah. Karena pandemi ini tidak hanya terjadi di Sumedang, melainkan di seluruh dunia,” ujarnya.
Lebih lanjut Idad menuturkan, supaya penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumedang dapat cepat teratasi, pihaknya meminta agar seluruh elemen masyarakat turut andil bersama pemerintah, dengan cara mematuhi semua kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah.
“Saat ini semuanya terkena dampak, termasuk PC NU sendiri. Tetapi kita tidak terlena dengan kejadian emosional saat ini. Kita berhusnudzon, jika itu untuk kebaikan kita bersama,” tuturnya.
Disinggung banyaknya keluhan masyarakat dengan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah saat ini, Idad menilai jika hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, karena setiap kebijakan pasti akan menimbulkan pro dan kontra.
Kendati demikian, sambung Idad, dirinya mendorong kepada masyarakat agar tetap berpikir tenang dan tidak sampai menjudge terhadap pemerintahan atas langkah yang diambil dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.
“Kebijakan bupati walaupun ada kekurangan bukan berarti tidak maksimal. Jika nanti ada kekurangan oksigen ataupun vaksin, itu terjadi juga di daerah lain di Indonesia. Silahkan memberikan kritik dan saran, karena pemerintah juga mungkin mengharapkan, karena kami pun tidak sedikit memberikan saran dan pendapat kepada pemerintah,” kata Idad menegaskan.