BANDUNG – Karantina Pertanian Bandung melepas ekspor tanaman hias senilai Rp5 miliar ke 3 benua. Pelepasan ekspor dilaksanakan di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Bandung Barat.
Tanaman hias selalu menjadi primadona di masyarakat hingga saat ini. Tak hanya di dalam negeri, tanaman hias juga digandrungi oleh masyarakat di mancanegara.
Keindahan rupa hingga keunikan bentuk tanaman menjadi nilai tambah tersendiri. Harga tanaman hias sendiri mulai dari puluhan ribu hingga ada yang ratusan juta.
Jawa Barat menjadi salah satu sentra tanaman hias yang ada di Indonesia. Banyak petani-petani milenial bermunculan dan mulai berani mengekspor tanaman ke luar negeri.
Kali ini, Karantina Pertanian Bandung melepas ekspor tanaman hias yang akan ditujukan ke beberapa negara di Asia, Amerika, Kanada hingga Eropa.
Jenis-jenis tanaman yang akan diekspor diantaranya Philodendron, Anthurium, Alocasia, Monstera, Scindapsus, Homalomena dan Epipremnum dengan total tanaman sebanyak 4.500 item.
Nilai ekonomi ekspor kali ini mencapai Rp5 miliar. Sementara harga termahal untuk satu tanaman yaitu mencapai 100 juta rupiah per tanaman.
Kegiatan pelepasan ekspor ini sangat mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Wakil Gubernur Jawa Barat.
“Jawa Barat memiliki anugrah alam yang begitu indah, begitu juga dari segi pertanian. Banyaknya potensi tanaman hias dari Jawa Barat dibuktikan dengan adanya kegiatan ekspor di hari ini,” ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kamis 10 November 2022.
“Saya atas nama Pemprov Jawa Barat sangat mendukung kegiatan ini yang tentunya sangat bermanfaat. Kami juga berterima kasih kepada seluruh elemen yang terus membantu kelancaran ekspor tanaman di Jawa Barat ini,” sambungnya.
Acara dibuka dengan penyerahan phiposanitary dan pelepasan mobil box yang membawa tanaman yang akan diekspor secara simbolis. Selain itu menampilkan pameran tanaman-tanaman hias milik beberapa petani milenial di Jawa Barat.