INISUMEDANG.COM – Bulan puasa merupakan bulan yang penuh berkah. Dimana dalam bulan puasa, sesuatu yang halal bisa menjadi haram dilakukan di siang hari, seperti makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa, termasuk berhubungan intim suami istri di siang hari.
Namun, berhubungan intim juga adalah kebutuhan biologis manusia. Apalagi mereka yang baru menikah atau pasangan pengantin baru. Lalu, manakah waktu yang diperbolehkan berhubungan badan menurut pandangan Islam?
Dalam sebuah ceramah dalam Chanel Yotube Al Bahjah TV, penceramah kondang Buya Yahya menjawab pertanyaan seorang penanya tentang hukum melakukan hubungan intim atau jimak saat bulan puasa.
Buya Yahya menjelaskan bahwa melakukan hubungan intim, atau jimak, di siang hari pada bulan Ramadan adalah dilarang secara tegas. Hal ini tidak hanya mencakup aktivitas tersebut dengan istri, tetapi juga dengan orang lain. Dalam Islam, melakukan jimak di siang hari bulan puasa adalah dosa besar.
Dalam konteks ini, Buya Yahya menegaskan bahwa jika seseorang sengaja melakukan hubungan intim dengan istri di siang hari pada bulan Ramadan, mereka berada dalam pelanggaran serius terhadap aturan agama. Aturan ini berlaku bagi setiap orang yang berpuasa dan berada dalam keadaan sehat.
“Dalam konteks hukum agama Islam, umat Islam untuk menjaga kehormatan bulan Ramadan dengan tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala bentuk perbuatan yang dapat merusak kesucian dan kekhususan bulan yang penuh berkah ini,” ujarnya.
Buya Yahya menjelaskan, hubungan badan yang dilakukan dengan penuh kesadaran oleh pasangan suami istri pada saat menjalankan puasa Ramadan itu haram hukumnya dan merupakan dosa yang besar.
“Pasangan suami istri yang benar-benar mengerti bahwa berhubungan badan saat berpuasa di bulan Ramadan bisa membatalkan puasa, wajib membayar denda atau kafarat dengan meng-qadha puasa selama 2 bulan berturut-turut, membebaskan budak (jika ada), atau memberi makan 60 orang miskin,” ujarnya.
Namun Buya Yahya pun menambahkan bahwa jika hubungan badan pada saat Ramadan dilakukan dalam keadaan lupa (bukan pura-pura lupa) itu merupakan sebuah rezeki yang Allah SWT berikan.
Lalu kapan waktu yang tepat untuk pasangan suami istri melakukan hubungan badan di bulan Ramadan?
“Baiknya, hubungan intim suami istri dilakukan setelah berbuka puasa Ramadan atau waktu sahur. Hal itu merupakan cara yang tepat agar ibadah puasa tetap berjalan dengan semestinya,” paparnya.
“Tentu jangan sampai lupa dengan mandi wajib (junub) setelah melakukan hubungan badan. Alangkah baiknya mandi junub tersebut dilakukan pada waktu sebelum terbit fajar atau sebelum subuh,” ujarnya.
Jika menunda-nunda mandi junub, maka tentunya akan melewatkan waktu salat wajib pula karena kondisi badan belum suci dari hadast besar.
Pada bulan Ramadan umat Islam berpuasa dengan menahan godaan nafsu. Bukan untuk menghancurkan, namun untuk mampu mengendalikannya.