Berita  

Hingga Oktober, 17 Kasus Kecelakaan Terjadi di Perlintasan Sebidang Kereta Api

Foto : Petugas membongkar perlintasan sebidang kereta api antara Stasiun Ciroyom - Stasiun Andir

BANDUNG, 23 Oktober 2024 – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung mencatat sepanjang bulan Januari hingga Oktober 2024 sebanyak 17 kasus kecelakaan telah terjadi diperlintasan sebidang kereta api.

Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung Takdir Santoso mengatakan dari 17 kasus kecelakaan yang telah terjadi diperlintasan sebidang kereta api di wilayah operasionalnya 8 korban meninggal dunia.

“Adapun total perlintasan sebidang di wilayah Daop 2 Bandung ada sebanyak 420 titik, dengan rincian 357 titik perlintasan sebidang dan 63 perlintasan tidak sebidang,” ungkap Takdir kepada wartawan, Rabu.

Ini Baca Juga :  Lagi, Perlintasan Kereta Api Jalan Kiaracondong - Gedebage Telan Korban

Untuk perlintasan sebidang 225 titik, lanjut Takdir, tidak dijaga dan 132 titik dijaga, baik oleh PT KAI, Pemda dan masyarakat. Sedangkan untuk perlintasan tidak sebidang ada di 39 titik fly over dan 24 underpass.

“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar jalur KA agar tidak membuat perlintasan secara ilegal yang dapat membahayakan keselamatan perjalanan KA dan masyarakat yang melintas,” tuturnya.

“PT KAI terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tertib dalam berlalu lintas dan ikut menjaga keselamatan perjalanan KA,” kata Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung itu.

Ini Baca Juga :  Sindikat Pencurian Aset PT KAI Diringkus, 7 Ton Rel Kereta Bekas Disita

Saat ini, dipaparkan Takdir, pihaknya bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Bandung melakukan penutupan di jalur pelintasan sebidang (JPL) antara Stasiun Ciroyom – Stasiun Andir, Bandung.

“Penonaktifan JPL tersebut seiring dengan pembukaan dan pengoperasian lintas atas flyover Ciroyom. Selain itu bertujuan juga meningkatkan keselamatan diperlintasan sebidang jalur kereta api,” ucap Takdir.