Berita  

Hasil Survei SSGI Prevalensi Stunting di Sumedang Tertinggi di Jabar, Begini Penjelasan Bupati

Prevalensi Stunting di Sumedang
Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir

Survei SSGI di Kabupaten Sumedang

“Survei SSGI di Kabupaten Sumedang dilaksanakan pada 579 rumah tangga, 633 balita, 25 kecamatan, dan 66 desa. Proporsi umur balita sampel SSGI sebagian besar adalah balita berumur 24 – 59 bulan (76,31%). Balita yang berumur 0 – 23 bulan, yang notabene menunjukan prioritas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), justru hanya 23,69 %. Populasi yang diukur dilakukan dengan metode stratified 2 stage sampling yang diambil random dari blok sensus. Bukan sampling purposif per kelompok usia,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Pintu Air Rusak, Puluhan Hektar Padi Milik Petani di Sumedang Terancam Gagal Panen

Dony menuturkan, menyikapi hasil survei SSGI dimaksud, walaupun hasilnya tidak wajar, Pemda Kabupaten Sumedang menghargainya sebagai umpan balik untuk perbaikan.

Pemda Kabupaten Sumedang sendiri sudah melakukan pengukuran ulang pada Rumah Tangga Sampel yang mempunyai Balita terhadap 633 Balita (sasaran SSGI) yang dilakukan oleh Nutrisonis Puskesmas dibantu oleh Petugas Lainnya. Diperoleh data Stunted 136 orang dari 633 Balita atau 21,48 %. Dilihat dari hasil validasi tersebut, Kabupaten Sumedang mengalami penurunan 0,56 % dibanding hasil survei SSGI tahun 2021 sebesar 22 %.

Ini Baca Juga :  Teruntuk Warga Sumedang, Cek Segera ke RT RW Apakah Anda Terdata Sebagai Penerima Bantuan Sosial

“BKPK memberikan penegasan bahwa, Daerah adalah pihak yang paling memahami bagaimana situasi dan kondisi permasalahan. Serta bagaimana penanganan stunting diimplementasikan, termasuk dalam pengukuran data. Jika daerah sudah mempunyai coverage data dan mekanisme pengukuran yang baik dan terstandar untuk seluruh lokus pengukuran. Seperti acuan yaitu SSGI, maka daerah bisa memanfaatkan data e-PPGBM (hasil Bulan Penimbangan Balita) untuk melakukan evaluasi penurunan stunting,” paparnya.