BANDUNG – Warga dibuat resah dengan terus melejitnya tarif kebutuhan pokok. Saat ini bahkan harga beras sekilo di Kabupaten Bandung telah menembus angka Rp17.500.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Dicky Anugrah ikut buka suara menyikapi keresahan warga soal harga beras sekilo di Kabupaten Bandung.
“Pada Desember 2023 beras premium dijual seharga Rp14.000 per kilo sementara kini mengalami kenaikan sebesar 20 persen menjadi Rp17.500 per kilo,” ungkap Dicky.
Selain jenis premium, Dicky menyebut untuk jenis medium juga turut melonjak. Sesuai data, harga beras sekilo di Kabupaten Bandung (jenis medium) kini Rp16.000.
“Beras medium semula dibanderol Rp13.000 perkilo. Artinya daat ini mengalami kenaikan sekira 18,75 persen,” ucap Kepala Disdagin Kabupaten Bandung itu menerangkan.
Lebih lanjut, Dicky menduga jikalau kenaikan harga ini terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adanya perubahan musim tanam di sejumlah daerah akibat fenomena El Nino.
“Faktor selanjutnya yang mempengaruhinya lantaran terjadi gangguan dalam distribusi beras akibat long weekend (libur panjang) beberapa waktu yang lalu,” tutur Dicky.
Dicky memastikan saat ini jajarannya tengah berupaya mencari solusi dalam menangani masalah ini termasuk menghadapi bulan Ramadahan 2024 yang akan segera tiba.
“Kami akan menjamin stok kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) aman hingga bulan Maret ini. Menjelang bulan suci Ramadhan maupun menghadapi Idul Fitri nanti,” katanya.
Disdagin Kabupaten Bandung, lanjut Dicky, telah mengambil langkah-langkah antisipasi, di antaranya melakukan koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait secara maraton.
“Kemudian kami juga memonitoring harga kepokmas secara berkala, serta akan melaksanakan Operasi Pasar (OPM) bersubsidi dan Pasar Murah,” kata Dicky menandaskan.