BANDUNG – Bawaslu Kabupaten Bandung menyatakan ikut menyoroti isu politik identitas yang dalam beberapa waktu ini berkembang menghadapi Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung Kahpiana menuturkan sebagai pengawas pemilu pihaknya perlu mengamati segala hal utamanya yang berpotensi ke pelanggaran.
“Isu politik identitas itu kan sempat ramai, menjadikan agama sebagai ajang untuk saling menyerang, saling menghasut, saling menjatuhkan,” kata dia saat dikonfirmasi.
Padahal, lanjut Kahpiana, hal seperti itu hanya permainan pihak tertentu elit. Maka dari itu, pihaknya melakukan sosialisasi masif demi menghindari politik identitas.
“Menghadapi Pemilu 2024 mendatang yang tahapannya sedang berlangsung, Bawaslu beberapa kali melaksanakan sosialisasi melalui kelompok lintas agama,” ungkapnya.
Bila mengamati situasi saat ini, Kahpiana melihat konteks sosial politik di Tanah Air sangat tinggi. Maka dalam kegiatan sosialisasi itu dihadiri opara pemuka agama.
“(Khawirnya) Kalau sudah membawa isunya politik identitas di Pemilu 2024, mungkin akan (terjadi) seperti di Pemilu 2019,” ucap Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung itu.
“Kabupaten Bandung menjadi salah satu kabupaten 50 terbesar dengan risiko tertinggi dari konteks sosial politik. Sesuai data bahkan hampir 86%,” kata Kahpiana.