Fakta Baru dari Kampung Mati, Ternyata Orang Pertama Bergelar Profesor di Sumedang Lahir di Sana

keunikan kampung cibueuk
Suasana di Kampung Mati atau Kampung Cibueuk Desa Padasari Kecamatan Cimalaka

INISUMEDANG.COM – Selain terkesan angker dan menyeramkan, Kampung Cibueuk Desa Padasari Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Yang kini bak kampung mati karena sudah ditinggalkan oleh warganya belasan tahun yang harus direlokasi akibat pergerakan tanah pada tahun 2009 – 2010 yang lalu, ternyata menyimpan kisah sukses dari para penghuninya terdahulu.

Pasalnya di Kampung Mati ini, ternyata tempat dilahirkannya orang pertama yang bergelar Profesor di Kabupaten Sumedang.

Selain tempat kelahiran orang pertama yang bergelar Profesor, Kampung Mati ini juga disebut-sebut banyak menghasilkan orang orang sukses.

“Orang Cibueuk ini dari dulu sebelum direlokasi, 80 persen warganya sukses. Ukuran sukses tersebut yaitu banyak yang jadi PNS, Polisi, TNI, Pengusaha dan lain lainnya”. Kata Pa Sumia Ketua Rw 03 kepada IniSumedang.Com Kamis 20 Januari 2022 kemarin.

Ini Baca Juga :  Masjid Agung Oesman Al-Khair: Pesona Wisata Ibadah di Kalimantan Barat

Menurut seuseupuh dulu, lanjut Sumia, orang pertama di Sumedang yang menyandang gelar Profesor itu dari Kampung Cibueuk ini.

Profesor Didi Atmadilaga Keturunan Eyang Alijan Merupakan Pendiri dan Pencetus kampung Cibueuk (Kampung Mati)

Profesor itu, sambung Sumia. Bernama Profesor Didi Atmadilaga asli orang Cibueuk keturunan dari Eyang Alijan yang merupakan pendiri dan pencetus Kampung Cibueuk ini.

“Profesor Didi Atmadilaga ini merupakan orang pertama di Sumedang yang menyandang gelar Profesor, dan merupakan keturunan langsung dari pencetus nama Kampung Cibueuk Eyang Alijan dan beliau merupakan orang yang dituahkan oleh warga setempat karena ilmunya yang tinggi,” ungkap Musia.

Ini Baca Juga :  Misteri Sosok Biawak Hitam Pekat Sebesar Manusia Penunggu Goa di Cadas Pangeran Sumedang

Dikatakan Musia, keanehan dari Kampung Cibueuk ini, jumlah rumah dari dulu hanya 40 rumah saja, tidak bisa berkurang ataupun lebih. Adapun yang bertambah satu rumah saja, secara tiba tiba rumah yang lain dibongkar dan pindah keluar Kampung.

“Sejak dinamakan Kampung Cibueuk, jumlah rumah hanya 40, itu tidak bisa berkurang ataupun lebih, meski dipaksakan akan dibangun rumah yang baru, secara otomatis rumah yang lain tiba tiba di bongkar dan keluar dari Kampung Cibueuk, dan itu terus berlangsung,” ujar Sumia.

Ini Baca Juga :  Ajaib! Ada Mata Air Panas di Tengah Sawah Wilayah Kota Sumedang

Dijelaskan Sumia, Eyang Alijan adalah Karuhun dari Kampung Cibueuk, dan Makomnya juga ada di Kampung Cibueuk, banyak yang berziarah juga ke Makomnya itu.

“Jadi Jelas sekali, Profesor Didi Atmadilaga merupakan keturunan dari Eyang Alijan tokoh yang sangat di kagumi oleh warganya. Dan orang pertama di Sumedang ini yang menyandang gelar sebagai Profesor,” ujar Sumia.