INISUMEDANG.COM – Pengabdian merupakan cerminan dari cinta yang tulus kepada bangsa dan tanah air, setiap langkah kecil yang dilakukan membawa harapan besar bagi masa depan yang lebih baik. Hal tersebut menjadi dasar diadakannya sebuah program kerja BEM Kema Universitas Padjadjaran di bawah naungan Departemen Advokasi dan Sosial Masyarakat.
Selain itu, pengabdian menjadi salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Padjadjaran sekaligus bertujuan untuk mengimplementasikan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian kepada masyarakat. Program kerja ini dinamakan “Ekspedisi Padjadjaran”.
Ekspedisi Padjadjaran telah dilakukan selama 6 tahun berturut-turut. Tahun ini memasuki tahun keenam sehingga disebut dengan Ekspedisi Padjadjaran #6, yang berlangsung di Desa Seraya Marannu, Labuan Bajo, dari 3 Agustus hingga 1 September 2024.
Desa Seraya Marannu di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dipilih sebagai lokasi pengabdian karena desa ini termasuk dalam kategori 3T dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Beberapa potensi yang dimiliki Desa Seraya Marannu meliputi potensi alam, olahan produk rumah tangga, dan agrokompleks seperti pertanian, peternakan, dan perikanan.
Namun, desa ini juga menghadapi berbagai tantangan yang menghambat kemajuan, seperti tingkat perekonomian yang rendah, keterbatasan akses kesehatan, minimnya akses informasi dan teknologi, keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, serta permasalahan hukum yang belum disadari.
Oleh karena itu, Ekspedisi Padjadjaran hadir untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut secara bertahap. Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan tema “Desa Berkembang dan Berkelanjutan Melalui Peningkatan Indeks Desa Membangun Serta SDGs”.
Dengan demikian, Ekspedisi Padjadjaran diharapkan dapat menciptakan desa yang berkembang dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Seraya Marannu secara menyeluruh.
Proses seleksi ekspeditor dilakukan melalui berbagai tahapan, hingga terpilih 22 ekspeditor yang menjadi bagian dari Ekspedisi Padjadjaran #6. Para ekspeditor mempersiapkan kegiatan ini kurang lebih selama 2 bulan mulai dari bulan Juni hingga akhir Juli.
Ekspedisi Padjadjaran #6 memfokuskan pada empat chamber, yaitu Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat; Riset, Penelitian, dan Lingkungan; Ekonomi Kreatif, serta; Sosial Masyarakat. Setiap chamber memiliki programnya masing-masing.
Salah satu program chamber Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat adalah pembuatan dan perpanjangan Pas Kecil bagi para nelayan di Desa Seraya Marannu yang bekerja sama dengan KSOP Kelas III Labuan Bajo. Sedangkan pada chamber Riset, Penelitian, dan Lingkungan salah satu programnya yakni memberikan alat filtrasi air yang dihibahkan kepada masyarakat Desa Seraya Marannu.
Chamber Ekonomi Kreatif memiliki beberapa program, salah satunya yaitu Home Industry. Program Home Industry diadakan dengan melakukan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi para
pelaku usaha di Desa Seraya Marannu. Sedangkan untuk chamber Sosial Masyarakat memiliki program pembuatan Pos Kamling di Desa Seraya Marannu. Selain itu, masih banyak lagi program-program lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Seraya Marannu.
Para ekspeditor Ekspedisi Padjadjaran #6 melakukan keberangkatan pada tanggal 3 Agustus 2024 setelah melakukan upacara pelepasan yang dilaksanakan di Lapangan UKM Barat, Universitas Padjadjaran.
Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator Bidang Minat Bakat dan Anggaran Universitas Padjadjaran, Bapak Derry Mochamad Daryana, S.Sos., M.M., Perwakilan sponsor dari Yayasan Palawa Indonesia, Bapak Dr. Eri Bachtiar,S.Si, M.Si sebagai dosen pembina lapangan Ekspedisi Padjadjaran #6, Pimpinan BEM BEM Kema Unpad Kabinet Satu Rasi Bidang Kemasyarakatan yaitu Syukur Hamdan Damayadi Limbong, Kepala Departemen Advokasi dan Sosial Masyarakat BEM Kema Unpad Kabinet Saturasi yaitu Rafli Wahyudi, dan seluruh ekspeditor Ekspedisi Padjadjaran 6.
Upacara ini berlangsung dengan penuh hikmat sebagai simbolis pelepasan Ekspeditor. Selain itu, upacara ini juga menjadi momentum penyampaian pesan agar para ekspeditor senantiasa menjaga nama baik Universitas Padjadjaran dan membanggakan kampus tercinta.
Ekspeditor melakukan perjalanan darat dari Bandung menuju Surabaya dan kemudian melanjutkan dengan perjalanan laut menggunakan kapal menuju Labuan Bajo. Perjalanan dari Bandung ke Labuan Bajo kurang lebih ditempuh selama 5 hari 4 malam.

Sesampainya di Labuan Bajo, para ekspeditor melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes. Seluruh Ekspeditor bersama dosen pembimbing lapangan, Pak Eri Bachtiar berangkat ke Kantor Bupati Manggarai Barat pada tanggal 8 Agustus 2024.
(08/08/2024) Kunjungan ke Kantor Bupati Manggarai Barat sebelum menuju Desa Seraya Marannu. Sumber: Dokumen Pribadi
Tim Ekspedisi Padjadjaran #6 mendapat sambutan yang hangat dan dukungan penuh dari Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes, di Ruang Rapat Kantor Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Selain Kantor Bupati Manggarai Barat, Ekspeditor juga mengunjungi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Manggarai Barat, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Manggarai Barat, Puskesmas Manggarai Barat, Danramil Komodo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat, dan Dinas Kesehatan Manggarai Barat.
Dengan dukungan dari berbagai stakeholders dan kerja sama dari para pemuda serta masyarakat Desa Seraya Marannu yang menerima ekspeditor dengan sangat baik, kegiatan Ekspedisi Padjadjaran dapat berjalan dengan lancar hingga kepulangan ekspeditor dari Desa Seraya Marannu pada tanggal 25 Agustus 2024.
Kepulangan para ekspeditor diiringi dengan isak tangis masyarakat dan seluruh ekspeditor. Ikatan kekeluargaan yang kuat menimbulkan rasa sedih dan haru selama berada di Desa Seraya Marannu. Pengabdian mungkin berlangsung sementara, tetapi makna dan kenangannya akan berlangsung selamanya.