Berita  

Di Tangan Dosen ITB, Limbah Padat Kopi Ini Jadi Energi Alternatif Terbarukan

Limbah Kopi
Dosen ITB Olah Limbah Padat Kopi Ini Jadi Energi Alternatif Terbarukan

INISUMEDANG.COM – Kopi menjadi barang komoditas yang laku di pasaran. Namun ternyata, kopi juga menghasilkan limbah yakni sisa cangkang dari biji kopi yang sulit untuk dibuang. Namun, tidak bagi dosen di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, limbah kopi itu malah dibuat menjadi energi alternatif terbarukan.

Limbah padat kopi yang berupa kulit buah dan cangkang biji kopi yang tercampur selama proses pengelupasan sangat berpotensi untuk diolah menjadi bahan yang bermanfaat. Bagaimana tidak, cangkang biji kopi ini ternyata bisa dibuat untuk menjadi bahan bakar alternatif sebagai sumber energi terbarukan

SITH ITB dan beberapa kelompok tani hutan di Desa Jatiroke telah mengembangkan hutan rakyat model agroforestry kopi. Yaitu menanam kopi di bawah naungan pohon. Luasan lahan kopi di Desa Jatiroke seluas 40 ha itu selain dimanfaatkan kopinya juga limbahnya digunakan energi terbarukan. 

Menurut Ketua Tim Program Pengembangan kepada Masyarakat (PPM) SITH ITB, Dr Yayat Hidayat. Pada umumnya mereka (para petani, red) memanfaatkan hanya biji kopinya. Sedangkan sisanya berupa limbah. Dalam 3 ton buah kopi gelondogan hanya akan diperoleh 1 ton biji kopi siap olah. Sisanya menjadi limbah yang tidak dimanfaatkan. 

Limbah cangkang (kulit) buah kopi dan kulit tanduk (husk) belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani. Hal ini tercermin dari menumpuknya limbah tersebut di sekitar tempat pengolahan. Proses pengolahan kopi diawali dengan pencucian dan perendaman serta pengupasan kulit luar. Proses ini menghasilkan 65% biji kopi dan 35% limbah kulit kopi. 

Ini Baca Juga :  Ganggu Pejalan Kaki, Baliho di Trotoar Jalan Pangeran Kornel Sumedang Dikeluhkan Warga

Permasalahan Pemanfaatan

“Pemanfaatan limbah kulit kopi ini masih menjadi permasalahan yang dihadapi anggota kelompok tani ini. Oleh sebab itu diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan nilai tambah melalui penerapan inovasi teknologi tepat guna. Sehingga limbah kopi tersebut dapat lebih bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi,” katanya, Minggu (6/11/2022).

Yayat menambahkan program pengabdian masyarakat ini merupakan inisiasi program pengembangan desa mandiri energi di sekitar Hutan Pendidikan Gunung Geulis ITB

“Secara umum tujuannya adalah memberikan pengetahuan rancangan pembangunan hutan rakyat penghasil kayu energi serta teknik pembuatan biopelet dari limbah kulit kopi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil tananam agroforestry kopi di Gunung Geulis,” katanya. 

Ini Baca Juga :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Sumedang Untuk Senin 3 Juli Sampai Sabtu 8 Juli 2023

Pengembangan teknologi biopelet di masyarakat juga diharapkan dapat menjadi alternatif penggunaan bahan bakar yang lebih efisien, murah dan ramah lingkungan.

“Pada kegiatan Pengabdian Masyarakat tahun ini yang menjadi sasaran peserta adalah kelompok tani hutan dari Desa Jatiroke yang anggotanya berjumlah lebih kurang 30 orang,” katanya.