BANDUNG, 18 September 2024 – Sesuai data sementara sebanyak 20 warga terluka dan 14 bangunan mengalami kerusakan dampak gempa 5 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Bandung pada Rabu pagi tadi.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat menyampaikan 20 warga yang terluka itu di antaranya 5 orang luka berat dan sisanya mengalami luka sedang. Yang luka berat, kini telah di rujuk ke rumah sakit.
“Untuk jumlah kerusakan bangunan di wilayah Kabupaten Bandung sementara ini mencapai 14 unit. Dengan rincian 8 rumah, 2 fasilitas kesehatan, 2 bangunan, 1 sarana pendidikan dan 1 tempat ibadah,” katanya.
Untuk diketahui, diutarakan Hadi, jumlah korban maupun bangunan rusak dampak guncangan gempa di Kabupaten Bandung itu merupakan data yang baru terkumpul dari tim di lapangan hingga pukul 12.50 WIB.
“Data tersebut akan terus kami perbaharui mengingat terus dilakukan pengumpulan. Saat ini anggota BPBD Jabar dan BPBD Kabupaten Bandung tengah berada di TKP memantau dampak gempa,” ucap Hadi.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Bandung hari ini, Rabu sekira pukul 09.41 WIB. Sejumlah warga sempat panik dan berlarian ke luar rumah.
Berdasarkan laporan resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik gempa di Kabupaten Bandung ini berada pada koordinat 7,19 Lintang Selatan (LS) dan 107,67 Bujur Timur (BT).
Sementara itu, pusat gempa berlokasi di darat atau 24 kilometer Tenggara Kabupaten Bandung. Dalam keterangan resminya BMKG menyebut gempa bumi yang pagi ini melanda tidak berpotensi bencana tsunami
Dalam perkembangannya, tercatat telah terjadi 5 gempa susulan di Kabupaten Bandung. Sebelumnya, pada Rabu pagi daerah yang memiliki ibukota Soreang ini diguncang gempa pertama 5 magnitudo.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan gempa susulan yang kembali terjadi di Kabupaten Bandung setelah gempa pertama memiliki kekuatan paling besar 3,1 magnitudo.
“Hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG untuk gempa Kabupaten Bandung menunjukkan ada 5 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 3,1,” kata Daryono melalui akun media sosialnya dikutip Inisumedang.com
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Kabupaten Bandung merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal),” ucapnya menambahkan.