INISUMEDANG.COM – Malang nian nasib Lia Agustina Dhinata 39 tahun Warga Lingkungan Darangdan RT 03 RW 15 Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Sumedang Selatan Kabupatén Sumedang ini. Niat hati ingin memperbaiki ekonomi sehingga nekat bekerja ke luar Negeri. Namun kini, harus menghadapi kenyataan terlunta-lunta di daerah konflik Negara Syria.
Dalam curhatan Nia (TKW asal Sumedang) ingin segera pulang ke Indonesia. Pasalnya, berada di negara konflik, menurutnya tidak tahu kapan waktunya, ada serangan. Bahkan dalam sehari bisa 5 sampai 6 kali harus mati lampu, ditambah lagi kondisi di luar rumah genting.
“Kondisi saya saat ini, Alhamdulillah sehat, situasi disini sekarang mencekam, pernah saya di bawa keluar rumah ternyata keadaannya sangat sepi. Tidak ada orang lalu lalang, atau dengan kesibukannya masing masing. Belum juga keberadaan gedung gedungnya pun ya Allah, bikin mental saya makin down”. Keluh Lia kepada IniSumedang.Com Selasa 22 Novémber 2022 melalui pesan Voice Not.
Tidak hanya itu, kata Lia, sudah kondisi mencekam, ditambah lagi, listrik dalam sehari semalam bisa 5 atau 6 kali mati. Matinya listrik ini, disebabkan karena konflik katanya agar aman dari serangan manapun.
“Saya masih bisa berhubungan atau komunikasi melalui WhatsApp masih menggunakan nomor Indonesia, kenapa bisa nyambung? Karena di tempat saya ada WiFi, jadi saya pakai fasilitas WiFi itu. Yang saya takutkan, ketika saya dipindahkan lagi ke tempat yang lain, terus di tempat baru tidak ada wifi, tamat lah saya,” ujarnya.
Nia mengharapkan untuk segera datang pertolongan, karena dirinya sudah stres. Meski masih bisa makan dengan roti kubus tiap hari, tapi keselamatan diri yang lebih utama.
“Saya masih bisa berkomunikasi ini pun secara sembunyi sembunyi. Jujur, mental saya sudah kena, saya down, tolong saya, doakan saya agar selamat dan segera ada penjemputan untuk pulang ke Indonesia,” ucapnya Lia memelas minta pertolongan.