BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna ingin Kabupaten Bandung di masa kepemimpinannya beberapa tahun ke depan tidak tertinggal dengan daerah lainnya. Untuk membangkitkan wilayah yang miliki ibukota Soreang ini, kata Politisi PKB itu. Salah satunya melalui upaya pengembangan potensi sumber daya yang dimiliki.
“Laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung yang sebelumnya minus -1,87 pada 2020 menjadi 3,56 pada 2021,” kata Dadang dalam keterangannya kepada wartawan.
Terjadi kenaikan laju pertumbuhan ekonomi itu, lanjut Bupati Bandung. Karena didukung dengan sektor pertanian, dan banyaknya para pelaku UMKM di Kabupaten Bandung.
“Sebagai bentuk perhatian pada para pelaku UMKM, dan untuk membantu mereka ada pinjaman dana bergulir tanpa bunga yang digagas Pemkab Bandung,” ungkap Dadang.
Menurutnya, untuk mengembangkan sektor wirausaha masyarakat, pemerintah sudah menggulirkan dana sekira Rp40 miliar. Bila berkembang akan ditambah jadi Rp60 miliar.
“Dengan adanya bantuan usaha bergulir tanpa bunga itu bisa menambah lapangan kerja 130.000 di Kabupaten Bandung,” ucap Politisi yang lebih akrab disapa Kang DS itu.
Menuju 2 tahun memimpin Kabupaten Bandung. Kang DS juga mendorong para kepala desa yang ada di wilayahnya lebih agresif dalam penanganan miskin ekstrem.
“Kades harus tangani masalah kemiskinan di desanya masing-masing. Harus ada target, misal tahun ini 100 warga miskin ekstrem dari 500 warga miskin ditangani,” katanya.
“Untuk penanganan miskin ekstrem itu dengan menggunakan anggaran dana desa (ADD). ADD itu bisa digunakan untuk program ketahanan pangan,” ucap Kang DS.
Selain itu, Politisi PKB itu menyampaikan dalam mensejahterakan rakyat dirinya sudah menggulirkan program pemberikan insentif RT/RW yang ada di Kabupaten Bandung.
“Karena mereka merupakan garda terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat. Pada 2022, insentif RT sebesar Rp250.000 dan RW Rp300.000/bulan,” ujar Bupati Bandung.