Berburu Malam Lailatul Qadar? Simak Ciri-cirinya Menurut Para Ulama

ILUSTRASI Seorang muslim sedang melaksanakan itikaf di mesjid berharap turunnya malam lailatul qadar.

INISUMEDANG.COM – Tidak terasa puasa sudah memasuki malam ke 21, atau dalam bahasa sunda sudah masuk ‘malem ka salikur’. Pada malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan, para ulama dan hadis meyakini bahwa saat itu malam lailatul qadar muncul. Lalu, apa malam lailatul qadar itu? Berikut redaksi merangkumnya dari situs nu.org.id

Malam Lailatul Qadar bisa disebut juga malam 1000 bulan, atau malam yang paling istimewa. Sebab, pada malam itu turunnya ayat pertama Al Quran kepada Nabi Muhammad. Wahyu tersebut diturunkan Allah melalui perantara malaikat Jibril dan diterima Nabi Muhammad.

Malaikat Jibril mengajarkan langsung Nabi Muhamad membaca Al Quran padahal Nabi sendiri tidak bisa. Saat itu, Allah memerintahkan Nabi Muhamad Iqra (bacalah) maka surat Iqra sebagai surat pertama yang turun.

Malam ini juga salah satu momentum yang paling dinanti umat Islam ketika datangnya bulan suci Ramadhan. Malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam seribu bulan atau malam kemuliaan.

Ini Baca Juga :  Ingin Sehat? Berikut 5 Tips Pola Hidup Sehat Ala Rasulullah

Lailatul Qadar disebut malam seribu bulan tak lain karena kebaikan yang dikerjakan di malam itu, maka nilainya lebih baik dari mengerjakan kebaikan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun sampai 84 tahun.

Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1768 dan Muslim:1268).

Lalu kapan Malam Lailatul Qadar Turun? Simak Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar

Sebagian besar ulama memprediksi malam Lailatul Qadar terjadi pada tanggal-tanggal ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Sementara Imam Syafi’i lebih spesifik lagi berpendapat bahwa tanggal 21 (malam in) dan 23 Ramadhan (24 April 2022) lebih potensial terjadi malam Lailatul Qadar. Sedangkan mayoritas ulama termasuk Syekh Nidzamuddin an-Naisaburi berpendapat malam Lailatul Qadar terjadi pada 27 Ramadhan.

Ini Baca Juga :  4 Negara Aman yang Direkomendasikan Rasulullah Untuk Dihuni di Akhir Zaman

Hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah supaya umat muslim bersungguh-sungguh melakukan ibadah selama satu bulan Ramadhan penuh untuk mendapatkan malam istimewa tersebut. Meski dirahasiakan, berdasarkan beberapa hadits Nabi terdapat sejumlah ciri-ciri malam Lailatul Qadar :

  1. Ketika melaksanakan ibadah, hati merasa nyaman dan tentram di malam Lailatul Qadar.
  2. Ada perasaan udara tidak panas pun juga tidak dingin.
  3. Keadaan alam semesta terasa lebih tenang, asri dan memberikan nuansa hangat.
  4. Sinar matahari terasa teduh dan hangat namun tidak terik.
  5. Bisa melihat bulan secara utuh dan mendapat panggilan untuk beribadah kepada Allah SWT pada malam Lailatul Qadar.

Akan Tampak Setelah Malam Lailatul Qadar-nya

Hanya saja, prediksi berdasarkan gejala alam tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk bisa meraih malam Lailatul Qadar.

Ibnu Hajar al-Atsqalani sendiri menegaskan bahwa ciri-ciri gejala alam tersebut akan tampak setelah malam Lailatul Qadar-nya, bukan sebelum atau saat sedang terjadi sehingga kita bisa mempersiapkan diri sebelum tepat kedatangannya.

Ini Baca Juga :  Jadwal Buka Puasa, Imsak, Shalat Untuk Sumedang Ahad 10 April 2022 dan Doa Agar Hujan Tidak Jadi Bencana

Menurut Imam Fakruddin ar-Razi, hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah supaya umat Muslim bersungguh-sungguh melakukan ibadah selama satu bulan Ramadhan penuh untuk mendapatkan malam istimewa tersebut. Jangan sampai kita lengah satu hari saja. Tentu kita tidak menginginkan malam Lailatul Qadar jatuh saat kebetulan kita sedang malas beribadah. (ar-Razi, Mafatihul Ghaib, t.t: juz 32, h. 28).

Pada akhirnya, kita berkesimpulan bahwa malam Lailatul Qadar tidak bisa diprediksi kapan tepatnya terjadi. Kita hanya bisa berusaha dan berikhtiar dengan memperbanyak ibadah selama satu bulan Ramadhan dengan harapan bisa meraih malam istimewa ini. Semoga Ramadhan tahun ini dan tahun-tahun berikutnya kita diberi kesempatan oleh Allah swt untuk meraih malam yang lebih utama dari seribu bulan ini. Amin. Wallahu a’lam.