INISUMEDANG.COM – Memasuki bulan Ramadan terutama pada waktu menjelang berbuka puasa, wilayah dalem kaum Kecamatan Tanjungsari atau sekitar Alun alun sampai Pasar Tembakau Tanjungsari masih menjadi primadona masyarakat untuk berburu kuliner untuk kudapan berbuka puasa. Tak hanya bagi anak-anak, Orang dewasa pun kerap berburu kuliner ke sana.
Bahkan, tak hanya sekitar alun alun, Jalan Raya Tanjungsari tepatnya dari depan kantor PLN Desa Gudang, depan Toserba Griya sampai depan pasar Tanjungsari selalu ramai dikunjungi warga untuk berburu Takjil.
Membludaknya jumlah warga karena ingin ngabuburit atau berburu takjil di sekitaran Alun alun Tanjungsari sampai ke pasar Tembakau yang berada di belakang kantor kecamatan Tanjungsari. Maklum saja, di sana banyak menjamur jajanan takjil dan jajanan anak seperti Cilok, aneka gorengan, Cilor, Cilung, Batagor, Baso Tahu. Basreng, Mie Ayam, Sate hingga berbagai minuman seperti juz dan Coklat panas atau kolek.
Memasuki hari kedua puasa, memang aneka gorengan dan es buah berada di posisi tertinggi. Meski cuaca di hari kedua ini mendung namun es buah dan tai thea dan coklat panas masih mendominasi. Tak kalah penting mpek mpek dan cakue serta bakso goreng atau Basreng yang dimasukkan saos tomat atau saos cabe.
“Iyah, semenjak puasa, jumlah pengunjung ke Alun Tanjungsari dan Pasar Bako meningkat. Terutama sesudah asar atau menjelang waktu berbuka. Puncak-puncaknya pada jam setengah 5. Pokoknya kalau mau ke sini jangan di jam itu,” ucap Intan Kusuma warga Dusun Pasar Bako Desa/Kecamatan Tanjungsari.
Menurut Intan, bagi pecinta kuliner, seputaran alun alun sampai ke pasar bako dan kampung SS adalah surganya tempat kuliner. Belum lagi di depan SMK Yadika Tanjungsari, dan di depan Pasar Tanjungsari. Setiap Ramadan sore hari memang menjadi tradisi warga untuk ngabuburit. Selain berburu kuliner ibu ibu juga membawa anaknya untuk bermain seperti naik kuda, mobil remot dan main pancing ikan.
“Kalau di alun alunya kaya mainan mobil remot, menggambar, mewarnai, mainan pancing, odong odong dan masih banyak lagi. Kadang juga suka ada atraksi ular oleh pecinta reptil Tanjungsari. Mereka bermain dengan ular dan jika ada warga yang ingin difoto maka ngasih seiklasnya,” ujarnya.
Intan menambahkan, memang tradisi ngabuburit tidak ada dalam sunah rasul atau kebiasaan masyarakat islam. Namun, tradisi ngabuburit sudah ada di nusantara sejak zaman penjajahan di Indonesia. Ketika menjelang buka puasa, anak anak atau warga selalu jalan jalan ke alun alun atau ke pasar untuk menunggu waktu berbuka puasa.