INISUMEDANG.COM – Kepala Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang, Pitriani Dewi mengaku kesulitan untuk mengamankan areal lokasi penemuan Fosil Purbakala yang diduga berusia jutaan tahun itu.
Kesulitan itu dirasakan Kades, karena areal lokasi penemuan Fosil Purbakala merupakan tanah milik warga, bukan tanah kas desa.
“Kami berharap masyarakat di areal observasi dapat turut serta mengamankan areal tersebut dan jangan sampai berpindah tangan ke yang lain. Ini merupakan temuan kepurbakalaan yang harus sama-sama dijaga,” ucap Kades saat menerima kunjungan Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan bersama Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumedang Bambang Rianto untuk melihat langsung temuan Fosil Tim Akreolog dari Museum Geologi Jawa Barat, Senin 24 Januari 2022.
Saat ini, sambung Dewi, di Desa telah dibentuk Satgas yang bertugas untuk mengamankan temuan. Dan selama ada kegiatan penelitian, areal yang sekarang dijadikan observasi ini turut dijaga.
“Saya berharap jika ada temuan Fosil kembali lagi ke depannya, masyarakatnya turut mengamankannya untuk kepentingan penelitian,” harapnya.
Desa Jembarwangi Dijadikan Areal Penelitian ITB dan Unpad, sebanyak 600 Jenis Fosil di Areal Lokasi Penemuan Fosil
Lebih jauh Dewi menuturkan, dari tahun 2004 lalu di Desa Jembarwangi telah ditemukan fosil rahang mirip Stegodon sejenis Gajah Purba oleh mahasiswa dari ITB yang dibantu peneliti dari Jerman.
Kemudian, sebagai tindak lanjut dari penelitian 2004 itu, kata Dewi, pada Tahun 2018 kembali ditemukan potongan Fosil gading.
“Hari ini ditampilkan untuk direkonstruksi dan diteliti oleh teman-teman dari Geologi dan Akreolog,” ucap Dewi.
Selain itu, Desa Jembarwangi juga dijadikan areal penelitian oleh mahasiswa ITB dan Unpad yang sedang melakukan laporan kegiatan akhir. Dan berdasarkan informasi dari para mahasiswa tersebut, sedikitnya telah ditemukan 600 jenis fosil yang ditemukan di wilayah Desa Jembarwangi.
“Temuan yang terkumpul dicurigai merupakan fosil-fosil Stegodon, yaitu tulang punggung dan bagian rahang, gading dan kaki,” tuturnya.
Dewi menambahkan, semua penemuan itu, nantinya akan digabung atau direkontruksi oleh tim untuk bisa diketahui seperti apa bentuk utuhnya.
Untuk itu, Dewi mengimbau kepada masyarakat yang menemukan benda disinyalir mirip fosil. Untuk segera melapor kepada aparat setempat, supaya mendapatkan penanganan.
“Saya mendengar kabar dari warga bahwa banyak yang menemukan hal serupa fosil, sebelum tahun 2004 lalu. Karena ketidaktahuan dari warga, mereka memotong bagian-bagian tersebut untuk dibuat batu akik,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan mengatakan, maksud kunjungannya ke Desa Jembarwangi untuk mendampingi Tim Geologi dari Museum Jawa Barat dan para arkeolog yang membawa Gading Gajah Purbakala atau Stegodon.
“Besok akan dikonservasi untuk menyatukan potongan-potongan dari Gading Stegodon tersebut,” ucap Wabup.
Fosil Purbakala ini, tambah Wabup, ditemukan pada tahun 2019 dan disimpan di Museum Geologi Jawa Barat.
“Ratusan Fosil Purbakala yang ditemukan di Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang, bakal segera dikonservasi untuk menyatukan potongan-potongan dari Gading Stegodon,” tandasnya.