Antisipasi Perang Sarung Susulan, Polsek Jatinangor Lakukan Patroli Gabungan

PATROLI: Anggota Polsek Jatinangor saat patroli malam mengantisipasi adanya perang sarung antar pemuda.

INISUMEDANG.COM – Antisipasi Perang Sarung Susulan, serta maraknya ajakan (provokasi) perang sarung antar pemuda yang sedang viral melalui media sosial akhir-akhir ini, jajaran Polsek Jatinangor Polres Sumedang gencar melaksanakan patroli gabungan pada malam hari. Patroli itu menyusul adanya bentrokan antar pemuda di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor yang bermula dari perang sarung usai melaksanakan sholat teraweh.

“Patroli ini menyusul banyaknya perang sarung antar pemuda yang berujung tawuran di beberapa daerah di Indonesia. Imbas dari maraknya di media sosial, akhirnya dituruti oleh remaja tanggung. Seperti yang terjadi di Cipacing pada Jumat (8/4) malam. Anak anak remaja selepas teraweh tidak pulang ke rumah melainkan nongkrong sampai menjelang sahur, hingga terjadilah perang sarung,” ujar Kapolsek Jatinangor Kompol Aan Surpiatna.

Menurutnya, Polsek Jatinangor Polres Sumedang bersama aparat pemerintahan dan warga setempat melaksanakan patroli gabungan antisipasi perang sarung antar pemuda di wilayah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang pada Sabtu (09/04/2022) malam.

Kasi Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana menambahkan kegiatan tersebut dilaksanakan akibat maraknya ajakan perang sarung antar pemuda melalui media sosial yang dapat berpotensi menimbulkan tawuran antar pemuda. Sehingga dapat mengganggu stabilitas kamtibmas pada bulan Ramadhan.

“Kegiatan ini sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) saat bulan Ramadhan khususnya di wilayah Kecamatan Jatinangor,” ucap Dedi.

Ini Baca Juga :  Anggota Komisi IX Bersama BKKBN Sosialisasi Penguatan Pendataan KB di Jatinangor

Menurut Dedi, tradisi perang sarung ini sangat berpotensi menimbulkan tawuran antar pemuda seperti yang terjadi di beberapa daerah di Kecamatan Jatinangor. Apalagi Jatinangor berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung, juga merupakan kawasan industri dan banyaknya tempat-tempat keramaian masyarakat serta banyaknya warga pendatang. Sehingga gesekan antar pemuda yang berbeda latar belakang dan daerah, menyebabkan bentrokan mudah terjadi.

“Untuk itu kami menghimbau peran serta masyarakat agar dapat menjaga situasi kamtibmas di wilayahnya masing-masing. Kami harapkan kepada orang tua agar dapat memantau anak-anaknya agar tidak terlibat dengan hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas khususnya pada bulan Ramadhan ini,” tandasnya.