INISUMEDANG.COM – ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) adalah kondisi neurobiologis yang umumnya dikaitkan dengan anak-anak. Namun, sedikit yang menyadari bahwa orang dewasa juga dapat mengalami ADHD. Dibawah ini kita akan membahas gejala ADHD pada orang dewasa serta perawatan yang dapat membantu mengatasi kondisi ini.
Gejala-gejala ADHD pada orang dewasa dapat sangat beragam, dan seringkali berbeda dengan gejala yang terjadi pada anak-anak. Beberapa gejala umum yang dialami orang dewasa dengan ADHD meliputi kesulitan dalam menjalankan tanggung jawab sehari-hari, seperti memenuhi tenggat waktu atau mengatur keuangan. Mereka cenderung mudah teralihkan dan sulit berkonsentrasi, sehingga pekerjaan yang membutuhkan fokus dan ketelitian menjadi tantangan.
Selain itu, orang dewasa dengan ADHD juga sering memiliki kebiasaan menyetir ugal-ugalan atau berbahaya. Mereka mungkin merasa sulit untuk mengendalikan impuls dan cenderung kurang sabar dalam berbagai situasi. Dalam hubungan rumah tangga, ADHD dapat menyebabkan konflik dan ketegangan karena kesulitan dalam komunikasi dan pemenuhan kebutuhan pasangan.
Ganggu Kinerja di Tempat Kerja
Kesulitan dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaan adalah hal lain yang sering dialami oleh orang dewasa dengan ADHD. Mereka mungkin merasa sulit untuk mengorganisir diri, membuat jadwal, dan membagi waktu dengan efektif. Hal ini dapat mengganggu kinerja mereka di tempat kerja dan berdampak pada karier mereka.
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ADHD pada setiap individu dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin hanya mengalami beberapa gejala ringan, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih parah. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini atau memiliki kekhawatiran tentang ADHD, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang berpengalaman dalam diagnosis dan perawatan ADHD.
Perawatan ADHD pada orang dewasa dapat melibatkan penggunaan obat dan/atau psikoterapi. Obat stimulan, seperti metilfenidat atau amfetamin, sering digunakan untuk mengurangi gejala ADHD. Namun, penggunaan obat harus diawasi oleh dokter yang berwenang dan mempertimbangkan faktor-faktor individu, seperti riwayat kesehatan dan respons terhadap pengobatan.
Selain obat-obatan, psikoterapi juga dapat memberikan manfaat dalam mengatasi ADHD pada orang dewasa. Terapi perilaku kognitif (CBT) sering digunakan untuk membantu individu mengembangkan strategi pengaturan diri, mengelola impuls, meningkatkan konsentrasi, dan mengatasi kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.