INISUMEDANG.COM – Ketika anak sulit fokus saat belajar, banyak faktor yang dapat menjadi penyebabnya. Sehingga dengan memahami faktor-faktor ini dapat membantu orangtua dan pengajar mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi yang tepat. Berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa anak sulit fokus saat belajar:
- Merasa cemas
Rasa cemas dapat membuat anak sulit berkonsentrasi. Mereka mungkin mengalami kesulitan mempertahankan kontak mata dengan pengajar dan memerlukan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas. Kecemasan dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti tekanan akademik, perasaan tidak percaya diri, atau masalah pribadi. Mengatasi rasa cemas anak dapat membantu meningkatkan fokusnya dalam belajar.
- Masih adaptasi dengan lingkungan
Anak yang baru pindah sekolah atau baru kembali setelah liburan panjang mungkin sulit fokus karena pikiran mereka masih terpikirkan oleh aktivitas menyenangkan yang mereka alami selama waktu luang. Mereka perlu waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan menyesuaikan diri dengan rutinitas belajar.
- Tidak mengerti materi
Ketika anak tidak memahami materi yang diajarkan oleh guru, mereka cenderung kehilangan minat dan sulit fokus. Belajar secara daring juga dapat menyulitkan anak untuk bertanya langsung kepada guru jika ada hal-hal yang belum mereka pahami. Penting bagi orangtua dan pengajar untuk memberikan bantuan tambahan kepada anak yang mengalami kesulitan dalam memahami materi sehingga mereka dapat fokus dan termotivasi dalam belajar.
- Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Anak dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD) akan mengalami kesulitan dalam fokus karena mereka memiliki obsesi dan keinginan kuat untuk melakukan ritual tertentu. Obsesi dan kompulsi tersebut dapat mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar. Jika dicurigai adanya gangguan OCD pada anak, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.
- Merasa stres atau trauma
Anak yang mengalami stres atau trauma dalam konteks belajar dapat mengalami kesulitan dalam fokus. Pengalaman buruk atau tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan anak mengalami stres yang mempengaruhi kemampuan konsentrasinya. Membantu anak mengatasi stres dan trauma melalui dukungan emosional yang tepat dan lingkungan belajar yang positif dapat membantu meningkatkan fokus mereka.
- Gangguan belajar
Anak dengan gangguan belajar seperti disleksia mungkin mengalami kesulitan dalam fokus dan merasa malu karena tidak dapat melakukan hal yang sama dengan teman-teman sekelasnya. Penting bagi orangtua dan pengajar untuk menyadari gangguan belajar yang mungkin dialami anak dan memberikan pendekatan belajar yang sesuai untuk membantu mereka fokus dan merasa termotivasi.